MENGENAL KAWAH CHANDRADIMUKA CALON PEMIMPIN TNI POLRI

MENGENAL KAWAH CHANDRADIMUKA CALON PEMIMPIN TNI POLRI

 

Sejarah Resimen Chandradimuka

Dibentuknya organisasi lembaga pendidikan Akabri (sekarang Akademi TNI) adalah didasarkan kepada pengalaman sejarah dimasa lalu, bahwa rivalitas antar Angkatan begitu tinggi dan persaingan yang kurang sehat karena dipengaruhi oleh suasana politik saat itu, serta timbulnya berbagai gejolak yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

TNI sebagai bhayangkara negara pernah merasakan betapa pahitnya menghadapi PKI pada tahun 1960an, dimana tanpa kekompakan TNI sulit untuk mengatasi gerakan Politik PKI.

Oleh karena itu para pendiri TNI merasa perlu untuk menyatukan visi dan persepsi dengan mengintegrasikan Angkatan Perang dan Polri menjadi ABRI.

Seiring dengan itu timbul pula pemikiran untuk memulai mengembangkan semangat integrasi dini sejak dilembaga pendidikan.

Website Akademi TNI

Dorongan untuk menyatukan lembaga pendidikan TNI ditingkat Akademi bukan hanya mempersiapkan sumber daya manusia TNI yang memiliki profesionalisme saja, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, kekompakan dan semangat integrasi.

Keinginan untuk berintegrasi ini sudah dicanangkan jauh sebelumnya oleh para pendiri TNI antara lain Jenderal TNI Gatot Soebroto yang pada saat itu menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat pada tahun 1957 yang menggagas perlunya pendidikan integrasi satu atap, namun kondisi pada waktu itu belum memungkinkan.

 

Berdirinya Akabri pada tahun 1965 ini juga sejalan dengan upaya integrasi angkatan bersenjata negara-negara lain dalam mendidik perwiranya, seperti Jepang dengan NDA nya mendidik semua perwira AD, AL, AU pada tahun 1960 dibawah satu atap sampai sekarang.

 

Oleh karena itu berdirinya Akabri merupakan salah satu harapan besar baik bagi TNI maupun bagi masyarakat, demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.

 

Akademi TNI (dahulu Akabri) dibentuk melalui suatu proses bertahap diawali dengan dibentuknya suatu panitia yang dipimpin oleh Laksamana Muda OB Syaaf pada tanggal 5 Juli 1965 dengan tugas pokok menyusun dan merencanakan pendidikan Akademi TNI yang terintegrasi dalam satu wadah.

 

MENGENAL KAWAH CHANDRADIMUKA CALON PEMIMPIN TNI POLRI

Atas dasar perencanaan tersebut maka pada Tanggal 16 Desember 1965 keluarlah Surat Keputusan Presiden RI No.185 /Koti/1965 sebagai dasar berdirinya Akademi TNI.

Selanjutnya tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi Akademi TNI Realisasi pembentukan Akademi TNI di laksanakan secara bertahap mulai dari integrasi formil pada tanggal 5 Oktober 1965.

Kemudian integrasi parsiil tahap satu pada tanggal 29 Januari 1967 dengan di bentuknya Akabri bagian umum di Magelang dan dilanjutkan integrasi parsiil tahap II pada tanggal 29 Januari 1969 dengan pemberian wewenang dan tugas komando kepada Danjen Akabri terhadap Akabri bagian.

Sejalan dengan dinamika perkembangan di lingkungan TNI, sejak berdirinya Akabri tahun 1967 organisasi Akabri telah mengalami beberapa kali perubahan organisasi yakni pada tahun 1984, 2002, 2007 dan 2008.

Adanya reformasi pada tahun 1999 secara resmi telah berganti nama menjadi Akademi TNI dan Akademi Angkatan berada dibawah Mabes Angkatan masing-masing.

Sedangkan Resimen Chandradimuka (Menchandra) tidak lagi berkedudukan dibawah Akademi Militer namun berkedudukan dibawah Danjen Akademi TNI.

Sampai dengan tahun 1984 masih menganut pola pendidikan 4 tahun, sedangkan sejak 1985 menganut pola 3+1 dengan pengertian tahap pertama diselenggarakan selama 3 tahun masih berstatus Taruna, adapun tahap kedua pada tahun ke-4, sudah berstatus sebagai perwira berpangkat Letnan Dua.

Mulai tahun 2007 lama pendidikan Akademi kembali dilaksanakan dalam 4 tahun, dengan alokasi pendidikan integratif 1 tahun diselenggarakan oleh Menchandra Akademi TNI dan 3 tahun di Akademi Angkatan.

Hal tersebut sesuai Keputusan Panglima TNI nomor : Kep/56/V/2007 tanggal 11 Mei 2007 tentang perubahan lama waktu pendidikan integratif Taruna Akademi TNI dari 5 bulan menjadi 12 bulan.

Sesuai dengan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/215/III/2018 tanggal 7 Maret 2018 tentang Perubahan Lama Waktu Pendidikan Integratif Taruna Akademi TNI dari 12 bulan menjadi 6 bulan https://akademi-tni.mil.id/

 

MENGENAL  CHANDRADIMUKA CALON PEMIMPIN TNI POLRI

Kawah Chandradimuka

Adapun proses Pendidikan yang dilaksanakan di Resimen Chandradimuka diawali dengan kegiatan recruitmen yang dilaksanakan oleh masing-masing matra termasuk Kepolisian.

Bagi Calon Taruna Akademi Angkatan yang sudah dinyatakan lulus seleksi dari proses recruitmen matranya masing-masing tadi akan dikirim ke Resimen Chandradimuka yang berada di Magelang untuk melaksanakan Pendidikan pertamanya.

Selanjutnya mereka akan mengikuti Pendidikan Dasar integratif dari seluruh matra mulai dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan juga termasuk dari Kepolisian dengan sebutan Caprabatar (Calon Prajurit dan Bhayangkara Taruna).

Materi pelajaran yang diberikan dalam pendidikan dasar tahap awal ini, dititik beratkan pada materi dasar keprajuritan dan kebhayangkaraan yang bersifat fisik, mental dan pengetahuan tentang TNI dan Kepolisian agar terbentuk menjadi pribadi dan karakter sebagai seorang Prajurit Sapta Marga dan Bhayangkara Negara.

Tujuan Pendidikan Integrasi TNI-Polri Tahap I ini adalah Membentuk Calon Prajurit Taruna Akademi TNI dan Calon Bhayangkara Taruna Akademi Kepolisian Agar :

  • Memiliki Sikap dan Perilaku Sebagai Prajurit dan Bhayangkara
  • Membangun Semangat Integrasidan Rasa Cinta Tanah Air
  • Memiliki Pengetahuan dan Ketrampilan Dasar Keprajarutin dan Kebhayangkaraan
  • Memiliki Kondisi Jasmani yang Samapta

 

Tujuan Pendidikan Integrasi TNI Tahap II ini adalah Membentuk Prajurit Taruna Akademi TNI Agar :

  • Memiliki Sikap dan Perilaku Sebagai Prajurit Sapta Marga yang Memegang Teguh Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI.
  • Memiliki Pengetahuan dan Ketrampilan Dasar Keprajuritan.
  • Memiliki Kondisi Jasmani yang Samapta.

Baca Juga : 10 PASUKAN KHUSUS PALING BERBAHAYA DI DUNIA EDISI 2022

Mereka melaksanakan Pendidikan pertama di kawah Chandradimuka ini selama tiga bulan dan diakhiri dengan Wisuda Jurit menjadi Prajurit Taruna.

Dimana selama tiga bulan pertama ini mereka sama sekali tidak bisa berkomunikasi dengan dunia luar, Disinilah ujian pertama bagi calon pemimpin TNI dan Polri.

 

KAWAH CHANDRADIMUKA CALON PEMIMPIN TNI POLRI

 

Setelah menjalani pendidikan dasar integrasi kemitraan Capratar Akademi TNI dan Akpol, mereka akan melaksanakan wisuda jurit dan dilantik menjadi Prajurit Taruna (Pratar) Akademi TNI dan Bhayangkara Taruna Akpol.

Selanjutnya Taruna Akpol akan dikembalikan ke Akpol untuk mengikuti pendidikan tahap lanjutan selama 3,5 tahun hingga menjadi Perwira Polisi.

Sedangkan yang dari Akademi Angkatan masih melanjutkan Pendidikan secara Integratif selama enam bulan,

Baca Juga : 13 JET TEMPUR TERBAIK DI DUNIA

Sedangkan Pratar Akademi TNI masih akan mengikuti pendidikan lanjutan tahap ke-2 selama 3 bulan di Menchandra Akademi TNI sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan kematraan di Akademi Angkatan.

Bila dinyatakan lulus, maka akan  naikkan pangkatnya menjadi Kopral Taruna dan melanjutkan pendidikan 3,5 tahun di akademinya masing-masing hingga dilantik menjadi seorang Perwira TNI dengan Pangkat Letnan Dua.

 

Adapun untuk tempat pendidikannya Akademi Angkatan Laut akan melanjutkan pendidikannya di Akademi Angkatan Laut di Surabaya dan Taruna dari Akademi Angkatan Udara melanjutkan Pendidikan di Akademi Angkatan Udara di Yogyakarta.

Baca Juga : 7 PESAWAT TERCEPAT DI DUNIA

Selama melaksanakan Pendidikan di Akademinya masing-masing secara berkala juga masih dilaksanakan kegiatan integratif antara Taruna Akademi Angkatan dan Akpol.

 

Kegiatan terakhir yang dilaksanakan secara Bersama adalah pelaksanaan Pelantikan Letnan Dua atau Prasetya Perwira oleh Presiden Republik Indonesia yang dulu dilaksanakan di istana Negara tapi sekarang dilaksanakan bergantian di Akademi Angkatan dan Akademi Kepolisian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *