google.com, pub-9717546832976702, DIRECT, f08c47fec0942fa0 google.com, pub-7852137543983973, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Sejarah Perjuangan Untung Surapati: Dari Budak Menjadi Pahlawan Nasional

Sejarah Perjuangan Untung Surapati: Dari Budak Menjadi Pahlawan Nasional

Pendahuluan

Nama Untung Surapati mungkin tidak sepopuler Pangeran Diponegoro atau Cut Nyak Dien dalam catatan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Namun, kiprah dan semangat juangnya dalam melawan penjajahan Belanda layak untuk dikenang dan diapresiasi. Dari seorang budak yang dibeli oleh keluarga Belanda, Untung Surapati mampu mengubah nasibnya menjadi seorang pemimpin perlawanan yang disegani.

Untung Suropati - Sejarahbali.com

Asal Usul dan Nama “Untung”

Lahir di Bali pada tahun 1660 dengan nama asli Surawiraaji, Untung Surapati dibeli oleh keluarga Belanda di Makassar. Karena dianggap membawa keberuntungan, ia diberi nama “Si Untung”. Namun, kisah hidupnya berubah drastis ketika ia terlibat asmara dengan putri majikannya, Suzanne. Akibatnya, ia dijebloskan ke penjara oleh tuannya, Moor. Di penjara, Untung berhasil membangun jaringan dengan sesama tahanan dan berhasil melarikan diri, menjadikannya buronan VOC

Bergabung dengan VOC dan Mendapat Nama “Surapati”

Pada tahun 1683, Untung Surapati ditawari untuk bergabung dengan VOC sebagai tentara setelah berhasil melarikan diri. Ia dilatih secara militer dan diberi pangkat letnan. Dalam tugasnya, ia diminta untuk menjemput Pangeran Purbaya dari Banten yang melarikan diri ke Gunung Gede. Saat melewati Cirebon, Untung terlibat perkelahian dengan Raden Surapati, anak angkat Sultan Cirebon. Setelah proses pengadilan, Raden Surapati dihukum mati, dan nama “Surapati” diserahkan kepada Untung

Pemberontakan di Kartasura

Pada tahun 1686, Untung Surapati terlibat dalam pemberontakan melawan VOC di Kartasura. Kapten François Tack dari VOC dikirim untuk menangkapnya. Namun, dalam pertempuran yang terjadi, Kapten Tack dan 75 pasukan VOC tewas di tangan Untung. Peristiwa ini membuat VOC semakin geram dan menaruh dendam kesumat terhadap Untung

Mendirikan Kerajaan di Pasuruan

Setelah peristiwa di Kartasura, Untung Surapati melanjutkan perjuangannya dengan mendirikan kerajaan di Pasuruan, Jawa Timur, pada tahun 1686. Ia menamakan kerajaannya dengan nama “Kerajaan Wiranegara” dan menyandang gelar Tumenggung Wiranegara. Kerajaan ini tidak tunduk pada kekuasaan VOC maupun kerajaan lainnya, menjadikannya sebagai simbol perlawanan terhadap penjajahan

Perjuangan dan Strategi Perlawanan

Dalam perjuangannya, Untung Surapati menggunakan strategi gerilya untuk melawan pasukan VOC yang lebih kuat. Ia memanfaatkan medan pegunungan dan hutan untuk melakukan serangan mendadak dan kemudian menghilang. Kecerdikan dan keberaniannya membuat pasukan VOC kesulitan untuk menaklukkan kerajaan yang dipimpinnya.

Akhir Hidup dan Warisan

Pada tahun 1705, Untung Surapati gugur dalam pertempuran melawan pasukan gabungan VOC, Mataram, Madura, dan Surabaya di Pasuruan. Namun, semangat perjuangannya tidak padam. Putra dan pengikutnya melanjutkan perlawanan, seperti Bupati Lumajang Kartanagara dan Bupati Malang Malayakusuma, yang juga menentang kekuasaan VOC

Pengakuan sebagai Pahlawan Nasional

Setelah 250 tahun perjuangannya, pada 3 November 1975, Presiden Soeharto menetapkan Untung Surapati sebagai Pahlawan Nasional. Untuk mengabadikan namanya, Taman Burgemeester di Batavia diubah menjadi Taman Surapati. Selain itu, namanya juga diabadikan sebagai nama jalan di Semarang dan kapal perang Indonesia .

Baca Juga Sejarah Perjuangan Mohammad Yamin: Pahlawan Nasional yang Mengukir Sejarah Bangsa

Kesimpulan

Perjuangan Untung Surapati adalah contoh nyata dari semangat juang dan keberanian dalam menghadapi penjajahan. Dari seorang budak yang dibeli oleh keluarga Belanda, ia mampu mengubah nasibnya menjadi seorang pemimpin perlawanan yang disegani. Kisah hidupnya mengajarkan kita bahwa perjuangan untuk kemerdekaan tidak selalu dimulai dari posisi yang kuat, tetapi dari tekad dan keberanian untuk melawan ketidakadilan.

Leave a Comment